Eropa Bersiap Perang? Yunani, Swedia, Norwegia, dan Finlandia Tingkatkan Kesiapan Militer



 Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, beberapa negara Eropa mulai mengambil langkah serius untuk meningkatkan pertahanan mereka. Yunani, Swedia, Norwegia, dan Finlandia kini berada di garis depan dalam meningkatkan kesiapan militer mereka. Namun, apakah ini cukup untuk menghadapi ancaman yang semakin nyata?

Ancaman dari Rusia dan Kebijakan Trump

Ketika Rusia terus memobilisasi pasukan dan menunjukkan sikap yang semakin agresif, negara-negara Eropa semakin khawatir. Vladimir Putin tampak enggan bernegosiasi soal perdamaian, dan banyak yang melihat ini sebagai sinyal bahwa konflik di Ukraina bisa meluas. Tak hanya itu, kebijakan Donald Trump terhadap NATO juga memicu kegelisahan di antara negara-negara anggota. Dengan tuntutan belanja pertahanan hingga 5% dari GDP, banyak negara mulai meningkatkan anggaran pertahanan mereka.

Langkah Strategis Negara Eropa

Yunani dan Proyek Achilles Shield

Yunani menjadi salah satu negara yang paling cepat merespons tekanan ini. Dengan anggaran pertahanan mencapai 3% dari GDP, negara ini telah menyiapkan investasi besar untuk memperkuat pertahanan. Salah satu langkah ambisius Yunani adalah membangun sistem pertahanan rudal bernama Achilles Shield, yang terinspirasi dari Iron Dome milik Israel. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis bahkan sudah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk membahas proyek ini.

Norwegia dan Aktivasi Kembali Bunker Perang Dingin

Sementara itu, Norwegia mengambil langkah unik dengan mengaktifkan kembali dua bunker era Perang Dingin yang telah lama terbengkalai. Salah satunya akan digunakan untuk menyimpan jet tempur F-35 guna melindungi dari serangan drone. Yang lainnya adalah pangkalan angkatan laut di dalam gunung, yang akan menjadi rumah bagi kapal selam Norwegia.

Swedia, NATO, dan Jet Tempur di Polandia

Swedia, yang selama hampir dua abad bersikap netral, kini telah bergabung dengan NATO dan untuk pertama kalinya mengerahkan jet tempurnya ke Polandia. Ini menjadi langkah berani yang secara langsung mengubah doktrin pertahanan Swedia. Menteri Pertahanan Swedia menyatakan bahwa ini adalah pesan jelas kepada Rusia agar tidak bertindak agresif.

Finlandia dan Ranjau Darat

Finlandia tidak hanya meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 3% dari GDP, tetapi juga menarik diri dari Ottawa Convention 1997, sebuah perjanjian yang melarang penggunaan ranjau anti-personel. Langkah ini menegaskan bahwa Finlandia siap untuk menghadapi kemungkinan invasi darat dari Rusia. Menariknya, Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania juga telah melakukan langkah serupa.

Apakah Ini Cukup?

Meskipun beberapa negara ini telah mengambil langkah drastis untuk memperkuat pertahanan mereka, masih banyak negara Eropa lain yang bahkan belum mencapai target minimum pengeluaran NATO sebesar 2% dari GDP. Trump telah mengguncang Eropa dengan tuntutannya, tetapi apakah ini cukup untuk membuat Eropa "benar-benar siap" menghadapi kemungkinan perang? Waktu yang akan menjawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Erick Thohir: Menuju Transformasi Besar PSSI

PT. Wico Interna Company Profile

Perang Rusia-Ukraina Update April 2025: Manuver Militer Baru, Diplomasi Alot, dan 'Kartu As' China