Israel Deklarasikan Perang Terhadap Hamas: Netanyahu Bersumpah Balas Dendam

 


Pembalasan Besar atas Serangan Hamas

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan tegas bersumpah akan melakukan pembalasan besar terhadap serangan pasukan militan Palestina, Hamas, yang terjadi akhir pekan lalu. Serangan tersebut mencakup serangan darat, laut, dan udara oleh Hamas, yang telah mengakibatkan kerugian besar bagi Israel. Dalam pernyataannya, Netanyahu mengindikasikan bahwa negaranya bersiap untuk menghadapi "perang yang panjang dan sulit."

Persetujuan Deklarasi Perang

Deklarasi perang ini disepakati oleh Netanyahu dan parlemen Israel hanya dalam waktu kurang dari 24 jam setelah serangan Hamas terjadi. Serangan ini tidak hanya menyebabkan ratusan warga Israel tewas dan ribuan lainnya terluka, tetapi juga menyebabkan lebih dari 100 orang, termasuk warga negara asing, menjadi korban penyanderaan oleh Hamas.

Mobilisasi Pasukan dan Ancaman

Setelah mendeklarasikan perang, Israel mulai melakukan mobilisasi pasukannya, termasuk tank dan kendaraan pengangkut personel, ke perbatasan Israel-Gaza. Pada hari berikutnya, Israel juga mengumumkan pengiriman tambahan 100 ribu pasukan ke dekat wilayah Gaza. Meskipun kabar ini belum dikonfirmasi melalui pernyataan resmi, tindakan ini menunjukkan keseriusan Israel dalam menghadapi konflik ini.

Deklarasi Perang Pertama dalam 50 Tahun

Deklarasi perang Israel terhadap Hamas menjadi yang pertama dalam 50 tahun terakhir, setelah Perang Yom Kippur pada Oktober 1973. Ini mencerminkan eskalasi signifikan dalam ketegangan antara kedua belah pihak.

Peringatan kepada Warga Palestina

PM Netanyahu telah memberikan peringatan kepada warga Palestina yang tinggal di Gaza untuk "pergi sekarang." Ini merupakan indikasi bahwa Israel bersiap untuk tindakan yang lebih luas dan intensif. Netanyahu berkomitmen untuk melakukan "balas dendam yang besar" di daerah kantong padat penduduk tersebut.

Tahap Pembalasan Israel

Netanyahu mengklaim bahwa "tahap pertama" pembalasan Israel telah selesai dengan penghancuran sebagian besar pasukan musuh yang berhasil menembus wilayah Israel. Ia juga mengisyaratkan bahwa ini akan diikuti dengan formasi ofensif yang lebih besar.

Pembatasan Pasokan ke Gaza

Pemerintah Israel telah memutuskan untuk menghentikan pasokan listrik, barang, dan bahan bakar ke Gaza sebagai bagian dari tindakan pembalasan. Hal ini akan berdampak signifikan pada kondisi di Gaza, yang telah mengalami ketegangan berkepanjangan.

Sasaran dan Operasi Israel

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF) melaporkan telah menyerang lebih dari 400 sasaran di daerah kantong Gaza, termasuk 10 menara yang diduga digunakan oleh Hamas. Pasukan Israel juga terus berupaya untuk menetralisir pertempuran di wilayah tersebut.

Tujuan IDF

Juru bicara IDF, Hecht, menegaskan bahwa tujuan IDF dalam 12 jam ke depan adalah mengakhiri kontrol Hamas atas daerah kantong Gaza dan membunuh semua teroris yang ada di wilayah tersebut. Ini menunjukkan intensitas operasi militer yang dilakukan oleh Israel.

Dalam situasi yang semakin memanas ini, dunia internasional akan terus memantau perkembangan konflik ini dan upaya-upaya perdamaian yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Erick Thohir: Menuju Transformasi Besar PSSI

PT. Wico Interna Company Profile

Perang Rusia-Ukraina Update April 2025: Manuver Militer Baru, Diplomasi Alot, dan 'Kartu As' China