Program Makan Bergizi Gratis: Dorongan Presiden Prabowo untuk Menggerakkan Ekonomi Desa


 Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya penggunaan bahan baku lokal dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyampaikan bahwa arahan Presiden adalah memanfaatkan sumber daya lokal, termasuk melibatkan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk mendukung program ini.

"Arahan presiden, MBG harus menggunakan bahan baku dari Indonesia, khususnya dari desa, agar dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dan tidak bergantung pada impor," ujar Budi usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.

Koperasi Berperan Penting
Untuk merealisasikan program ini, Kementerian Koperasi dan UKM akan melibatkan ribuan koperasi di seluruh Indonesia. Sebanyak 1.923 koperasi siap membantu penyediaan bahan baku makanan bergizi, seperti telur dari koperasi peternak ayam. Budi menekankan, partisipasi koperasi ini menjadi langkah strategis untuk mendukung program unggulan pemerintah sekaligus memberdayakan perekonomian desa.

Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
Selain itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menjelaskan bahwa 20% dari dana desa tahun 2025—senilai Rp71 triliun—akan dialokasikan untuk program MBG. Dana ini akan digunakan untuk memastikan ketahanan pangan dan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak serta ibu hamil di berbagai daerah.
"Dana desa untuk 2025 akan mendukung ketahanan pangan, termasuk program makan siang bergizi, yang menjadi prioritas," kata Yandri.

Anggaran yang Lebih Efisien
Presiden Prabowo sebelumnya juga mengumumkan bahwa anggaran MBG telah disesuaikan. Dari sebelumnya Rp15 ribu, kini anggaran menjadi Rp10 ribu per anak dan ibu hamil. Presiden optimis, alokasi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi di tingkat daerah dengan efisien.

Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya solusi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga upaya nyata untuk memperkuat ekonomi desa melalui pemberdayaan koperasi dan BUMDes. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, koperasi, dan masyarakat desa, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Erick Thohir: Menuju Transformasi Besar PSSI

PT. Wico Interna Company Profile

Perang Rusia-Ukraina Update April 2025: Manuver Militer Baru, Diplomasi Alot, dan 'Kartu As' China