Gibran Kahlil Gibran, sang philosopher, penyair, pelukis , seniman dan seorang visioner

Gibran Kahlil Gibran, sang philosopher, penyair, penulis, seniman dan seorang visioner kelahiran Lebanon yang sukses mewujudkan mimpinya di Amerika. Kemerdekaan dan kebebasan menjadi Inspirasinya, dan dia menginspirasi dunia melalui tulisan-tulisannya tentang cinta dan kemanusiaan.

Di Bisshari, Lebanon 1883. Gibran kahlil gibran lahir dari keluarga sederhana, penganut Kristen Maronit yang bernaung dibawah gereja katolik Roma.

Di rumah ini Gibran tinggal selama 11 tahun bersama keluarganya, ibunya sering menceritakan kisah seribu satu malam, dongeng timur tengah yang terkenal. ibunya yang seorang pelukis juga sudah mengajarkan ber-kesenian kepada Gibran semenjak kecil.

Pada tahun 1894 Keluarganya memutuskan untuk pindah ke Amerika guna memperbaiki kehidupan ekonomi dan berharap mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Di sekolahnya di Boston, bakat seni Gibran sangat menonjol terutama di bidang sastra. Tahun 1901 Gibran kembali ke Lebanon dan mendalami sastra Arab di Madrasah Al-Hikmah Beirut. setelah lulus ia pergi ke Yunani, Italia dan Spanyol sebelum akhirnya menetap di Paris untuk belajar Seni.

Gibran memutuskan untuk kembali ke Boston ketika mendengar kabar bahwa ibunya Sakit, yang kemudian meninggal pada tahun 1903. Sebelumnya adiknya Sultana dan kakaknya Boutros juga meninggal karena sakit. Kematian orang-orang terdekat banyak mempengaruhi karya-karyanya.

Pengaruh budaya Timur dan Barat memberikan Gibran pemikiran yang bersifat global dan tidak terikat oleh ras, suku, kedaerahan atau negara tertentu. Ia hanya terikat pada perjuangan hak dan martabat manusia tanpa memandang batas bangsa dan budaya.

Gibran juga dikenal sebagai pelopor reformasi sosial di Negaranya, Lebanon. Melalui tulisan-tulisannya ia banyak menyuarakan kritik sosial yang sangat tajam.

Gibran Kahlil Gibran Meninggal dunia di Boston, Amerika Serikat pada 10 April 1931. Jasadnya dibawa ke Bisshari, Lebanon tanah kelahirannya. dan tahun 1975,  rumah keluarga Gibran akhirnya di jadikan Museum.